Selasa, 22 November 2011

perjalanan yang panjang

Assalamu'alaikum
Salam sejahtera.
Perjalanan tanpa perjuangan tuk saat ini adalah tidak mungkin terjadi.
Seperti hal yang saya alami sekeluarga saya.Perih,pedih,terombang-ambing seakan ejekan bercocor mulut
Yang selalu terjadi.
Keinginan kami bukan hanya sekedar impian yang sulit,kami hanya ingin hidup tanpa membebankan orang lain.
Mana kala setiap ada kemauan yang seakan terwujud,ada saja yang membuatkan kami terjatuh.
Memang,dari segi apapun kami kurang mampu tuk mengejar kemampuan sesama.
Tapi tidak layak kah kami hidup rukun dengan mereka yang sama2 ingin hidup tentram.
Cemoohan,ejekan,selalu ditertawakan orang,bagi kami adalah hal yang biasa.
Itupun kami rela menerima,karena kami ingin hidup bermasyarakat umumnya.
Kami selalu menguatkan hati biar deraian air mata seakan tak mampu tuk menetes lagi.
Salahkah jika kami ingin hidup bermasyarakat dengan mereka yang biarpun selalu mencemoohkan kami???
Kami pun tidak tahu apa salah kami hingga membuat mereka membenci keluarga kami.
Saya akui,berbanding mereka yang kesehariannya kerja membanting tulang sampai kemana2,namun keluarga kami dengan usaha yang telah ada sejak dari dulu kami perjuangkan,alhamdulillah sampai saat ini kami masih bisa makan.
Namun mengapa,salahkah kami mencari rezeki dengan membuka warung makan,yang hanya sederhana namun tidak mengusik hingga sampai ke mereka (tetangga)
Apakah karena sekarang kami mulai bangkit,tapi mereka ingin menjatuhkan kami???
Memang warung adalah bukan saja tempat makan,ngopi,tapi warung adalah tempat dimana bertemunya mulut ke mulut (kojah carito)
Walaupun demikian,bila kami dengar cerita mulut ke mulut,kami pun enggan tuk mengkaji semula pembicaraan mereka.
Kini fitnahan mulai merebak ditempat kami.
Kami sadar akan bagaimana jika kami membuka mulut tuk membicarakan hal orang lain.
Kami tukang warung,jadi tidak mungkin kami selalu membeberkan masalah anda.
Kami sadar apa yang akan terjadi jika kami membicarakan hal orang lain.
Terasa letih,sedih merasa terkekang keadaan,itu adalah hal yang biasa bagi kami.
Saya sekeluarga setiap hari merasa linglung,jika ada seorang yang menanyakan apakah dia itu gini2,eh dia tu orangnya begini2 dll.
Jawab kami hanya saya nggak tau,itu urusan mereka.
Kami cukup berhati2 jika ada seorang yang ingin ngobrol sama kami.
Karena takut akan bagaimana nantinya.
Tema kali ini adalah curahan hati saya sekeluarga menghadapi isu yang sering berlaku disekeliling kami.
Moga bisa dapat dijadikan pelajaran.
Wassalam.